
DPR Papua Tengah Dengar Aspirasi Masyarakat Ilu, Bahas Keamanan, Pembangunan, dan Rencana Pemekaran
ILU, PUNCAK JAYA — Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Tengah menggelar hearing bersama masyarakat Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, pada Minggu (21/9/2025), untuk menyerap aspirasi terkait keamanan, pembangunan infrastruktur, dan rencana pemekaran wilayah.
Kegiatan yang berlangsung di
Kantor Distrik Ilu itu dihadiri Wakil Ketua I DPR Papua Tengah, Pdt. Diben
Elabi, dan Wakil Ketua III, Sony Kogoya, bersama unsur Forkopimda Distrik Ilu,
di antaranya Kapolsek Ilu, Danramil, Satgas 112, dan Danpos Maleo. Turut hadir
pula Kepala Distrik Ilu Sendimindes Wonda, kepala kampung, tokoh agama, tokoh
pemuda, guru, tenaga kesehatan, serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Kepala Distrik Ilu menyampaikan apresiasi atas kehadiran pimpinan DPR Papua Tengah yang datang langsung untuk mendengarkan aspirasi warga. Ia menegaskan bahwa kondisi keamanan di Ilu relatif kondusif menjelang rencana kunjungan Gubernur dan delapan bupati se-Papua Tengah.
Kapolsek Ilu dalam kesempatan itu menegaskan komitmen TNI–Polri menjaga keamanan dan ketertiban, serta meminta masyarakat tidak bertindak sendiri bila terjadi persoalan di lapangan. Ia juga memastikan bahwa sejumlah kasus kekerasan di wilayah sekitar sedang ditangani secara hukum.
Pihaknya juga akan Fokus pada Pembangunan
Infrastruktur dan Pendidikan
Wakil Ketua III DPR Papua Tengah Sony Kogoya menjelaskan bahwa kunjungan DPR bertujuan mengecek situasi lapangan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat. Ia menegaskan, pembangunan jalan dan jembatan penghubung Ilu–Mulia akan dimulai pada tahun 2026, seiring masa pemerintahan Gubernur definitif Papua Tengah.
“Pemerintah akan mulai
pembangunan besar tahun depan. Karena itu, masyarakat harus menjaga stabilitas
dan tidak terprovokasi konflik, agar program bisa berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, Pdt. Diben Elabi
menyoroti pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) lokal menjelang
pemekaran wilayah baru.
Ia menyebut aspirasi pemekaran
Kabupaten Yamo Jaya akan didukung jika disiapkan secara baik, dengan data dan
tenaga SDM memadai, serta menunggu pencabutan moratorium dari pemerintah pusat.
Aspirasi Masyarakat
Beberapa perwakilan masyarakat
menyoroti kondisi pendidikan di Distrik Ilu. Seorang guru, Kegou, menyampaikan
bahwa fasilitas pendidikan masih minim dan membutuhkan perhatian pemerintah,
termasuk penambahan tenaga guru, pembangunan asrama, listrik, dan air bersih.
Menanggapi hal itu, Sony Kogoya
mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah menyiapkan konsep
pendidikan berpola asrama di Ilu, yang akan disertai penyediaan tenaga guru dan
fasilitas pendukung.
Kesepakatan
Bersama
Hearing tersebut menghasilkan beberapa
kesimpulan, di antarany, Situasi keamanan di Ilu aman dan kondusif. Pembangunan
infrastruktur akan dimulai tahun 2026. Pemekaran Kabupaten Yamo Jaya menjadi
aspirasi utama masyarakat. Pemerintah akan menindaklanjuti aspirasi pendidikan
dan sosial. TNI–Polri dan masyarakat sepakat menjaga keamanan secara
berkelanjutan.
Hearing ditutup dengan doa
bersama dan pernyataan komitmen untuk terus menjaga kedamaian serta mendorong
percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Comments