
Pencaker OAP Datangi Kantor DPR PT, John N.R Gobai akan ketemu gubernur minta kuota pencaker OAP ke Menpan RB
Nabire, Humas DPR PT – Wakil Ketua IV DPR Papua Tengah John RN Gobai mengatakan,
pihaknya telah menerima aspirasi Pencari Kerja Orang Asli Papua atau Pencaker
OAP Kode R dan berjanji akan berupaya ketemu Gubernur dan Kepala Dinas Badan
Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia atau BKPSDM Papua Tengah untuk
minta tambahan kuota Pencaker OAP kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). Hal itu disampaikan Gobai dihadapan para Pencaker OAP yang datang menyampaikan
aspirasi di Depan Halaman Kantor DPR Drs. Carel Gobai, Karang Mulia, Distrik
Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah pada Kamis (9/10/2025).
Gobai mengatakan pihaknya akan berdiskusi
dengan gubernur dan kepala BKPSDM untuk mencari solusi. Tapi solusinya adalah
pemerintah provinsi Papua Tengah Papua Tengah meminta kuota baru ke
kementerian.
"Solusinya kita akan ketemu pak
gubernur untuk kita diskusikan meminta kuota bagi Provinsi Papua Tengah. Kita
semua berdoa agar kuota itu bisa tersedia dan jalan semua dapat terbuka,"
katanya.
Gobai menjelaskan bahwa kementerian bisa
menetapkan kuotanya tapi bisa kurang atau lebih, itu masalahnya. Kalau koutanya
dibawa dari jumlah Pencaker Kode R berarti harus tes, kalau tuhan berkehendak
diterima puji Tuhan. Kalau lebih dari itu lebih pasti butuh kebijakan khusus
pemerintah daerah bersepakat dengan DPR.
"Kita berdoa supaya pintu-pintu
terbuka terutama pintu Menpan RB terbuka, kedua biar terbuka pintu kuota bagi
Provinsi papua tengah. Benar kita butuh tenaga di Provinsi baru tapi keputusan
untuk ada kouta atau tidak itu ada di Menpan RB," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan
meminta standar penilaiannya diturunkan, pasti prioritas meski begitu keputusan
tetap ada di menpan sehingga ia mengajak semua pihak terutama Pencaker OAP
untuk terdoa supaya pintu-pintu terbuka. Pihak akan terus berupaya akomodir
aspirasi yang diterima tersebut.
"Kita ada bikin perda OAP, pasti kali
ini kita tidak teledoran seperti yang kemarin asal keluarkan saja tapi dasar
hukumnya tidak ada. Kita sudah menyusun Perdasus tentang [pencaker] OAP, karena
anak negeri harus diutamakan," ujarnya.
Koordinator umum pencaker OAP Kode R Yusak
Nawipa mengatakan selama ini pihaknya berjuang, setidaknya di Provinsi baru
membutuhkan lapangan kerja tetapi pada kenyataannya saat penerimaan tahun 2004
itu banyak yang jatuh sehingga sampai detik ini pihaknya masih berjuang.
"Harapan daripada kami kode R, jika
ada penerimaan atau akan ada penerimaan, maka kode R itu harus menjadi
prioritas. Kami berjuang secara baik sesuai aturan, tidak buat anarkis dan
sebagainya," ujarnya.
Ia berharap bahwa DPR Papua Tengah dapat
akomodir aspirasinya sebenarnya disampaikan bahwa DPR akan ketemu kepala daerah
Papua Tengah dan kepala BKPSDM untuk diskusikan dan mencari solusinya.
Sala satu Pencaker Kode R Marinus Dimi
mengatakan sebenarnya penerimaan kode R ini sebenarnya fondasi setelah lahir
DOB Provinsi Papua Tengah. Kalau hari ini tidak menjaga dan tanamkan fondasi
yang baik berarti 50 - 100 tahun Papua Tengah ke bisa hancur. Mesti berdiri
diatas fondasi yang betul-betul yang ada diatas negeri ini untuk itu, pihaknya
dari kode R minta DPR harus menjalankan fungsi pengawasan yang benar sebagai
wakil rakyat terhadap eksekutif.
"Kami meminta aspirasi yang
disampaikan harus ditindaklanjuti dan mengawasi dengan benar-benar. Karena
kalau hari ini pemerintah gadaikan hak-hak Orang Asli Papua hanya karena tidak
ada pengawasan, dimana tempat kerja bagi pemilik negeri ini. Kita datang bukan
musuh tapi kita datang ini karena kita tahu harga diri dan pemilik negeri
ini," ujarnya.
Ia mengatakan jika hari ini kepala
pemerintah daerah OAP yang membuang pihaknya sebagai OAP, nanti orang lain akan
membuat kita selamanya. Kalau hari ini DPR tidak menyambungkan lidah aspirasi
yang datang dari lubuk hati OAP, maka aspirasi masyarakat kedepan akan
tenggelam terus di atas negeri ini.
"Kita datang bukan karena pengemis
tetapi hadirnya Papua Tengah itu karena banyak pengangguran di atas negeri ini.
Kita rasa bahwa ini tempat satu-satunya kita bisa bekerja, untuk itu minta
kepada DPR tindak lanjut kepada pemerintah terkait kode R ini," katanya.
Puluhan orang yang tergabung dalam
pencaker OAP Kode R tersebut, sejak pagi pukul 9.00 WP datang sampaikan
aspirasi ke DPR Papua Tengah. Lalu sekitar pukul 11.00 WP sejumlah pimpinan dan
anggota DPR menemui Pencaker OAP Kode R. DPR menerima aspirasi lalu pimpinan
DPR Jhon Gobai menutup dengan doa masa membubarkan diri.(*)
Comments