
DPR PT Soroti Telkom, Terkait Gangguan Jaringan Internet di Ibu Kota Papua Tengah Nabire
Nabire, Humas PPT – Ketua
Komisi I DPR Papua Tengah Yohanes Kemong di Kantor DPR Nabire, Papua Tengah
menyikapi terjadinya gangguan internet selama lima hari berturut-turut sejak
16-21 Agustus 2025 berjalan ini di Kota Nabire. Kemong berharap agar pihak Telkom untuk dapat
mengatasi masalah jaringan internet yang memburuk.
“Sebab saat ini semua pelaku usaha, Pemerintah DPR dan lembaga lainnya
menggunakan sIstem online untuk bekerja sehingga pihak Telkom segera memperbaiki
jaringan internet secepatnya supaya tidak dapat mengganggu pelayanan public di
Papua khususnya di Papua Tengah. Kami
berharap agar pihak Telkom dapat memperbaiki jaringan secepatnya supaya warga
tidak mengeluh, karena kami khawatir jangan sampai usaha masyarakat macet atau aktivitas pemerintah, kemudian pemerintah
terhambat karena jaringan internet yang berjalan lambat,” katanya, kepada media
ini, Kamis (21/8/2025).
Kemong memepertanyakan, bagaimana kalau semua aktivitas kita lumpuh
karena jaringan telekom tidak bagus dan bertahan lama, hal ini tentunya menjadi
tanggungjawab telekom untuk memperbaiki jaringan internet. Sebab jika dibiarkan
terlalu lama maka ini bagian dari pelanggaran HAM.
“Kalau kita bicara tentang hak maka ini Telkom melanggar hak asasi orang
untuk bekerja, kalau kemudian pelaku pelaku usaha ditutup, aktivitas pemerintah
tidak berjalan ini sama saja melanggar HAM,”katanya.
Menyoal Kualitas Kabel
Internet
Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Papua Tengah Petrus
Izaach Suripatty mengatakan sebenarnya gangguan jaringan internet yang terjadi
di Kota Nabire, sangatlah ironis. Ia mempertanyakan teknologi dan kualitas
kabel internet yang dipergunakan di Papua.
Ia mempertanyakan teknologi dan peralatan yang digunakan di Papua.
“Ini sebenarnya kemampuan seperti apa, atau teknologi yang macam
bagaimana? Bisa terjadi seperti itu. Tidak salah juga kalau ada yang menganggap
kabel internet ke Papua yang kasih itu kabel-kabel bekas atau kabel yang
berkualitas rendah,” ujar Petrus pada Selasa (19/8/2025).
Sebagai wakil rakyat, Petrus menyatakan turut prihatin atas ketidaknyamanan
yang dirasakan oleh warga Kota Nabire, akibat gangguan internet ini.
“Bagaimana sih dengan satelit-satelit yang banyak katanya berseliweran
di angkasa ini. Apakah dia tidak mampu menghandle ka?” kata mantan Rektor
Universitas Satya Wiyata Mandala atau Uswim Nabire itu.
Telkom Satu Satunya Langganan Yang Dipercaya Masyarakat
Ketua Fraksi Khusus DPRP Papua Tengah, Donatus Mote ikut berkomentar
terkait dengan persoalan jaringan internet yang buruk, menurut mote bahwa hampir
di seluruh Papua tingginya pengguna layanan Telkomsel tentu menjadi perhatian
khusus mengingat seluruh pengguna alat komunikasi di Papua Tengah rata-rata
menggunakan layanan Telkomsel. Sehingga perusahaan telekomunikasi yang
berkaitan harus benar-benar memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat,
untuk itu pihaknya menekankan agar Telkomsel harus bertanggungjawab penuh untuk
menyelesaikan persoalan jaringan saat ini.
“Kami harap supaya pihak yang berwajib terutama Telkomsel harus segera
cari solusi supaya pelayanan kepada masyarakat atau publik bisa berjalan baik,
karena semua informasi diakses melalui internet dan penggunaan jaringan adalah
Telkomsel, “katanya kepada media di gedung DPRP Papua Tengah, Selasa,
(19/8/2025).
Mote berharap agar pihak Telkomsel bisa memperhatikan pelayanan, karena
menyangkut keluhan banyak masyarakat di Provinsi Papua Tengah seperti Timika,
Nabire, Dogiyai dan beberapa kabupaten lainnya, tentang tingginya biaya
penggunaan data internet yang dipatok namun tak sesuai dengan pelayanan
Telkomsel.
“Hampir setiap orang di provinsi Papua Tengah menggunakan hp android,
dan mereka ada yang menggunakan wifi, ada juga yang pakai pulsa data, mereka
itukan bayar dengan mahal, tapi ketika mau akses atau loading, itu sangat
terhambat, dan ini sudah dua Minggu lebih, banyak sekali masyarakat yang
mengeluh,” ucapnya.
Ia berharap Telkomsel bisa memberikan kompensasi atas kerugian yang
dialami oleh masyarakat akibat gangguan telekomunikasi ini.
“Sementara ada perbaikan itu harus ada jalan atau solusi yang diberikan
kepada masyarakat supaya tidak terputus dan selalu bisa diakses, “harap
Donatus.
Donatus menegaskan agar Telkom mencari solusi yang tepat untuk menjawab
keluhan masyarakat di wilayah Papua Tengah terkait layanan khususnya layanan
yang diberikan oleh anak perusahaan Telkom yakni Telkomsel.
Sebab kata dia Telkomsel menjadi layanan utama akses jaringan internet
di wilayah Papua Tengah saat ini, mulai dari kalangan masyarakat hingga
perkantoran, Bank, pemerintahan dan masih banyak lagi.
“Ini sudah hampir dua Minggu jaringan di Provinsi Papua Tengah
bermasalah, dan juga ada banyak masyarakat yang bicara dan keluhkan tentang
jaringan Telkomsel, pihak Telkomsel harus perhatikan hal ini, karna berkaitan
dengan urusan-urusan kantor, bank, pemerintahan, dan juga masyarakat sangat
butuh akses internet, “tegasnya.
DPR PT Akan Audiensi Bersama, Dinas Kominfo dan Telkomsel
Mote berharap agar komisi yang bersangkutan agar dapat melakukan kunjungan langsung ke pihak Telkom
dan Dinas terkait untuk membicarakan terkait dengan masalah jaringan yang terganggu.
“Agar supaya masyarakat mendapatkan akses jaringan baik untuk mengakses
informasi tetapi juga menjalankan usaha mereka tanpa gangguan dan
hambatan,”katanya.
Ia juga menambahkan, dalam waktu dekat pihak Dewan Perwakilan Rakyat
Provinsi Papua Tengah khususnya komisi terkait akan melakukan audiens dengan
pihak perusahaan layanan telekomunikasi (Telkom) untuk membahas hal ini, serta
mencari solusi untuk kepentingan masyarakat bersama di Papua Tengah.
Donatus juga menghimbau kepada Telkomsel untuk menjawab keluhan, seperti
kompensasi bagi pengguna ataupun solusi lain yang bisa membuat masyarakat puas
dengan layanan.
“Dalam waktu dekat, kami di Dewan dan Komisi terkait akan mengunjungi
Telkomsel dan mengecek kendala, serta langkah-langkah yang Telkomsel sudah
siapkan untuk mengoptimalkan jaringan, supaya pelayanan bisa baik, dan kalau
boleh ada kompensasi kepada pengguna jaringan supaya masyarakat juga merasa
puas dan tidak merasa rugi untuk kondisi layanan internet saat ini,” katanya.
Untuk menyelesaikan persoalan ini, DPR Papua Tengah, khususnya komisi
terkait dapat memanggil Dinas terkait untuk memberikan penjelasan. (HUMAS DPR PT)
Comments